Anak Manusia Bertanya
Anak manusia akan selalu penasaran dengan rumitnya pemikiran masa depan ...
Akan seperti apa dia di masa yang akan datang ...
Akan seperti apa nasibnya di masa yang akan datang ...
Akan seperti apa kehidupan di masa yang akan datang ...
Akankah dia bisa bertahan dengan jalan yang ia pilih atau berjalan dengan tersendat tidak tahu arah yang harus dituju, selalu banyak pertanyaan dalam benak anak manusia akan masa depan. Masa depan seperti suatu hal yang tidak bisa kau bayangkan, memikirkan masa depan berarti kau juga memikirkan akan seperti apa hidupmu saat dewasa bukan?
Yang aku tahu masa depan ibarat kabut tebal dan kita berada di depannya, siap atau tidak kabut pasti akan melewatimu atau kita yang akan menerjangnya lebih dulu, di dalamnya kita tidak bisa mengandalkan siapapun kecuali dirimu sendiri ... Aku ingat sewaktu kecil aku pernah menulis "Kau tunggal kau harus bisa membuat cahayamu sendiri di tengah kegelapan", aku juga tidak tahu bagaimana seorang anak manusia bisa selalu ingat jika hanya dirinya sendiri yang bisa menolongnya.
Yang aku tahu masa depan pula yang membuat kita berpikir lebih keras bagaimana kita akan hidup di masa dewasa nanti ... Menjadi dewasa tidak semudah bayangan kita pada saat kita masih menjadi anak manusia kecil ... Bermain peran menjadi wanita karir, berpura menggendong boneka dimana dia adalah anak manusia dalam benak kita, berpura menyiapkan sarapan untuk diri kita dan kawan anak manusia lain. Menjadi dewasa bukan hanya soal angka bukan hanya soal sikap dan hal lain yang selalu diharapkan oleh manusia sempurna ... Anak manusia juga selalu bertanya "Dewasa sesungguhnya itu apa? seperti apa jika aku dewasa nanti?"
Yang aku tahu ada banyak anak manusia mendefinisakn arti dewasa dalam versi mereka berdasarkan pandangan mereka pula, kita semua tumbuh dalam pot yang berbeda sehingga tiap anak manusia sudah pasti memiliki cerita dalam pendewasaan berbeda pula... Dalam proses menjadi dewasa yang sesungguhnya aku sering melihat membaca dan mendengar "Dewasa berarti bisa melihat mana yang baik dan benar, dewasa itu selalu bertanggung jawab akan pilihan, dewasa berartimenjadi versi terbaik dalam setiap manusia, dan hal lain yang pasti juga sering kau dengar" bagiku itu semua tidak bisa dianggap salah ataupun benar... Karena setiap anak manusia berada di pot mereka masing masing yang tidak bisa disamaratakan bukan?
Yang aku tahu masa depan pula yang membuat kita berpikir lebih keras bagaimana kita akan hidup di masa dewasa nanti ... Menjadi dewasa tidak semudah bayangan kita pada saat kita masih menjadi anak manusia kecil ... Bermain peran menjadi wanita karir, berpura menggendong boneka dimana dia adalah anak manusia dalam benak kita, berpura menyiapkan sarapan untuk diri kita dan kawan anak manusia lain. Menjadi dewasa bukan hanya soal angka bukan hanya soal sikap dan hal lain yang selalu diharapkan oleh manusia sempurna ... Anak manusia juga selalu bertanya "Dewasa sesungguhnya itu apa? seperti apa jika aku dewasa nanti?"
Yang aku tahu ada banyak anak manusia mendefinisakn arti dewasa dalam versi mereka berdasarkan pandangan mereka pula, kita semua tumbuh dalam pot yang berbeda sehingga tiap anak manusia sudah pasti memiliki cerita dalam pendewasaan berbeda pula... Dalam proses menjadi dewasa yang sesungguhnya aku sering melihat membaca dan mendengar "Dewasa berarti bisa melihat mana yang baik dan benar, dewasa itu selalu bertanggung jawab akan pilihan, dewasa berartimenjadi versi terbaik dalam setiap manusia, dan hal lain yang pasti juga sering kau dengar" bagiku itu semua tidak bisa dianggap salah ataupun benar... Karena setiap anak manusia berada di pot mereka masing masing yang tidak bisa disamaratakan bukan?
Iya aku paham menjadi dewasa kita diharuskan bisa melihat perbedaan baik dan benar, namun aku sering melihat anak manusia lain bertindak seolah olah itu semua benar padahal tidak... Jika kau menegurnya kau akan dipandang salah , Apakah mereka bisa dianggap jika itu dewasa?
Iya aku paham menjadi dewasa kita berarti dituntut untuk bertanggung jawab pada segala hal, tapi bukan berarti menjadi dewasa tiap anak manusia bisa selalu beratanggung jawab dengan apa yang sudah ia lakukan...
Iya aku paham kata anak manusia lain, proses menjadi dewasa adalah menjadi versi terbaik setiap insan, versi terbaik setiap insan juga berbeda bukan? Lantas mengapa anak manusia lain dengan entengnya memandang sebelah mata anak manusia lain?
Yang aku tahu menjadi dewasa itu rumit, berproses, tak pernah berhenti mencari tahu apapun itu... Mungkin akan mudah jika kita hanya berbicara soal usia mengenai angka, sejujurnya aku juga anak manusia yang masih mencari tahu apa itu "Dewasa" yang sesungguhnya
Sekarang ...
Hingga waktu yang tak ditentukan...
Tak apa jika kau masih bertanya untuk apa anak manusia terlahir ke dunia akupun juga masih bertanya akan hal yang sama :)
—dari aku yang tidak akan pernah berhenti mencari tahu apa itu dewasa—
Komentar
Posting Komentar