Halo apa kabar?
Ternyata masa depan memang tidak bisa diprediksi ya? Hallo apa kabar? sudah lama sekali ya sapaan itu ku ucapkan,
Roda kehidupan tenyata benar adanya dan manusia hanya tinggal menunggu waktunya saja rupanya ...
Coba tebak apa saja yang sudah aku lalui sejauh ini!
Ya si manusia tunggal rapuh ini sudah lebih kuat dari sebelumnya ...
Siapa sangka ternyata si Ayah yang kuat perangainya bisa jatuh sakit, sesakit-sakit versi dirinya, kami pikir sakitnya tak separah itu namun ternyata kami salah besar. Sayangnya saat detik-detik ia jatuh kami tidak ada disampingnya, sejenak ia berjuang dengan sendirinya sekuat tenaga mempertaruhkan nasibnya. Kalimat yang aku ingat saat ia kembali bercerita di hari-hari terburuknya "Aku tidak mau mati sendiri disini, aku ingin pulang" rupanya separah apapun prajurit ternyata ia tetap harus menjalalankan perintah negara dan petingginya ...
Satu-satunya cara ia bisa kembali adalah dengan menghadap petinggi dan sekawannya, jadi terbanglah mama menemuinya bersama menghadap petinggi itu ...
Entah apa yang ada dipikran mama saat pertama kali benar-benar melihatnya tak berdaya, tak bertenaga mungkin saja menahan tangisnya seperti biasa atau juga emosi-emosi lainnya yang ia punya. Aku kira sampai disitu saja kejutan tuhan nyatanya yang harus kami yakini adalah sabar .. sabar .. dan sabar. Aku tak tahu terbuat dari apa hati seorang mama, ia tetap bisa menjadi matahari di tengah derunya badai bertubi tapi ia bisa membawa kehangatan, ketenangan, dan cahaya terang itu ...
Menjadi dewasa ternyata sesusah ini ya? mengapa tidak ada seorangpun yang memberi tahuku jika berdamai dengan diri dan keadaan sesusah ini? Tak ada yang salah dan tak ada yang perlu disalahkan tetapi tetep saja berat rasanya untuk bisa berdamai ... sungguh ... disisi lain si tunggal keras kepala akan semakin keras dengan dirinya menuntut untuk sempurna di masa depannya.
kutipan si tunggal pada tanggal sembilan bulan lima tahun dua ribu dua puluh empat
Komentar
Posting Komentar