Dia yang ada di menara

Tak dinggap... Tak ada dukungan... Mungkin sebagian akan menyangkal dan tak percaya karena wanita itu tinggal di atas menara... Bahkan untuk meminum segelas susu ia tak harus memerahnya seperti layaknya orang - orang di bawah menara. Semua orang mengira jika ia memiliki segalanya apapun akan tunduk padanya jika ia telah berkata... Hanya saja orang bawah menara tak akan mengerti bagaimana sang wanita telah mempertaruhkan segala daya agar ia bisa mencapi mimpi indahnya... Hanya bayangan yang menemaninya dikala duka, sayangnya sang bayangan hanya ada jika cahaya menimpa dirinya... Selebihnya? Wanita melawan duka dengan tangisnya. Tak bersuara. Tak berkata. Hanya air mata yang jatuh pada tubuh rapuhnya... Tak ada yang mengerti betapa dunia di atas menara terlalu berbeda dengan dunia bawah menara... Penuh dengan aturan melodrama sang raja terpaut pada sebuah bayangan masa depan mengerikan. Tidak bisakah sang wanita di atas menara melawan? Kurasa sang wanita ingin melawan hanya saja ia tak punya kekuatan tak ada dukungan... Bukankah sebuah keinginan akan terpenuhi jika memiliki sebuah dukungan? Bahkan teman sang wanita hanyalah sebatas bayangan seperti yang telah dikatan... Terkadang sang wanita iri melihat bawah menara dengan jendela eloknya, ia iri dengan segala tawa canda bahkan pertengkaran pun terasa seperti melihat sebuah keindahan dunia... Setidaknya jika ' dia ' bertangkar dengan seseorang ada yang mendukungmu entah dari mana asalnya — pikir sang wanita 



Komentar

Postingan Populer